Halaman

Selasa, 16 Juli 2013

Pengetahuan Lubricant

Karakteristik dan mutu pelumas di masa sekarang terus menerus mengalami proses perubahan serta proses pengembangan seiring dengan tuntutan kemajuan teknologi. Mengapa demikian ? Karena kemajuan teknologi tentunya menyebabkan perubahan ataupun pengembangan dalam proses design, konstruksi dalam suatu mesin. Hal inilah yang turut menuntut peningkatan teknologi pelumas untuk mengimbangi spesifikasi mesin yang sudah ditentukan spesifikasinya dari pabrikan yang mengeluarkan mesin tersebut. Selain itu , dewasa ini juga muncul tuntutan akan kebijakan penggantian oli yang lebih lamadalam rangka penghematan sumber daya alam dan juga pemeliharaan lingkungan termasuk di antara nya peraturan yang lebih ketat terhadap emisi mesin kendaraan .
Hal-hal tersebut di atas menimbulkan kebutuhan pasar akan pelumas yang ramah lingkungan dan juga menjaga mesin sehingga lebih awet. Dengan banyaknya merk pelumas yang beredar di pasaran maka konsumen harus jeli menentukan pilihan untuk mendapatkan pelumas yang berkwalitas dengan harga ekonomis.
Untuk menentukan pelumas yang berkwalitas atau bermutu tidak cukup jikahanya dilihat secara kasat mata, oleh karena itu perlu diketahui spesifikasi dari pelumas tersebut. Spesifikasi disini sangat dibutuhkan karena dari data-data tersebutkita dapat mengetahui apakah kriteria dari pelumas memenuhi persyaratan dari pabrikan mesin tersebut.PT. Liger Gemilang Nusantara sebagai produsen untuk pelumas merk LIGER Lubricants yangmempunyai slogan “ Mengerti Kebutuhan Mesin Anda “ juga sangat memahami kebutuhan konsumen nya akan informasi mengenai pelumas. Oleh karena itu berikutini ulasan penjelasan mengenai spesifikasi pelumas maupun istilah-istilah yang seringdijumpai .
API Service ( American Petroleum Institute)
Sistem klasifikasi ini merupakan cara untuk membedakan pelumas menurut kualitas kerjanya serta kaitannya dengan jenis tugas yang dimaksud. Klasifikasi API Service ini dibagi 2 yaitu direkomendasikan untuk pelumas otomotif dalam hal ini mesin bensin yang pengapiannya menggunakan busi disebut seri “S” atau Spark Ignition dan untuk mesin diesel disebut seri “C” atau Compression Ignition .
API Service S :
Dalam klasifikasi ini meliputi kontrol deposit, oil oxidation, wear, rust and corrosion. Sekarang ini hanya ada 4 (empat) klasifikasi API “S” yang masih ada yaitu SH, SJ, SL dan SM. Kalaupun ada klasifikasi pelumas yang baru maka tinggal menambahkan ke huruf abjad yang lebih tinggi
* SH = untuk Gasoline Engine Maintenance Service 1994
Pertama klasifikasi ini direkomendasikan untuk mesin kendaraan bensin yang dibuat tahun 1994 ( yang dimaksud disini adalah tahun teknologi mesin ) Pelumas dalam kategori ini melebihi persyaratan kinerja dari API Service SG sehingga dapat digunakan pada mesin yang direkomendasikan pabrikan untuk menggunakan pelumas API Service SG ataupun kategori dibawahnya.
* SJ = untuk Gasoline Engine Maintenance Service 1996
Direkomendasikan dengan tugas khusus untuk mesin kendaraan bensin yang menggunakan teknologi mesin tahun 1996. Pada kenyataan nya sampai saat ini masih banyak kendaraan yang diproduksi hingga tahun 2006 masih menggunakan teknologi mesin tahun 1996. Oleh karena itu masih sering kita jumpai pabrikan kendaraan keluaran tahun 2006 masih merekomendasikan pelumas yang memenuhi persyaratan API Service SJ. Pelumas dalam kategori ini melebihi persyaratan kinerja dari API Service SH sehingga dapat digunakan pada mesin yang direkomendasikan pabrikan untuk menggunakan pelumas API Service SH ataupun kategori dibawahnya.
* SL = untuk Gasoline Engine Maintenance Service 2001
Direkomendasikan dengan tugas khusus untuk mesin kendaraan bensin yang menggunakan teknologi mesin tahun 2001. Pelumas yang memenuhi persyaratan API Service SL dapat dipergunakan dimana API Service SL dan kategori di bawahnya direkomendasikan oleh pabrikan mesin.
* SM = Didesain untuk semua mesin otomotif yang digunakan sekarang ini sehingga bisa digunakan pada mesin yang menpersyaratkan pelumas dengan kategori di bawahnya ( SL / SJ / SH )
Produk Liger Lubricants yang memenuhi persyaratan API Service di atas adalah sbb:
* Liger BLAXTER 4T 20w-50 = API Service SJ
* Liger Stiron for MATIC 10w-40 = API Service SL
* Liger Stiron 4T 10w-40 = API Service SL
* Liger BLAXTER 20w-50 ( PCMO ) = API Service SJ
API Service C :
Sistem klasifikasi ini hanya ada 4 kategori yang masih digunakan pabrikan dewasa ini yaitu CF , CG , CH dan CI. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing klasifikasi :
* CF = untuk mesin diesel injeksi tak langsung . Untuk selanjutnya dibagi lagi menjadi CF-2 dan CF-4. API Service CF-2 adalah klasifikasi untuk mesin diesel 2 langkah sedangkan API Service CF-4 untuk mesin diesel 4 langkah tugas berat.
* CG-4 = merupakan pelumas yang direkomendasikan untuk digunakan pada mesin diesel 4 langkah tugas berat dengan kecepatan tinggi . Pelumas dengan kategori ini dapat juga digunakan pada mesin yang mensyaratkan API Service CF-4.
* CH-4 = merupakan pelumas yang direkomendasikan untuk mesin 4 langkah dengan kecepatan tinggi yang didesain untuk memenuhi standar emisi kendaraanyang dianjurkan. Pelumas dengan kategoriini dapat digunakan juga menggantikan tugas pelumas dengan API Service CF-4 atau CG-4.
* CI-4 = direkomendasikan untuk digunakan pada mesin diesel tugas berat. Specifikasi yang diberikan menggambarkan bahwa pelumas tersebut dapat digunakan pada mesin diesel putaran cepat dan memenuhi standar emisi gas buang yang ditetapkan pada tahun 2004. Pelumas CI-4 memiliki tingkat kinerja yang lebih unggul dibandingkan dengan kategori di bawahnya seperti CH-4,CG-4 dan CF-4.
Produk Liger Lubricants yang memenuhi persyaratan API Service di atas adalah sbb:
* Liger TRESCO D 15W-40 = API Service CH-4
Oli berkualitas juga dapat memiliki fungsi ganda untuk kedua jenis mesin. Misalnya LIGER TRESCO 15w-40 CH4 / SJ, artinya untuk mesin diesel memenuhi API service CH4 dan apabila diperlukan dapat juga dipakai di mesin bensin dengan API SJ.
API Service untuk mesin bensin 2 langkah :
Perlu diketahui mesin 2 langkah mempunyai sistem pelumasan yang berbeda dengan mesin 4 langkah dikarenakan pelumasan silindernya berasal dari pelumas yang dicampur dengan bensin sehingga membutuhkan pelumas yang seluruhnya harus terbakar dan dapat melumasi silinder mesin denganbaik. Pelumas mesin 2 langkah diformulasikan sedemikian rupa sehingga dapat mencegah terjadinya pembentukan deposit atau kotoran di dalam silinder dalam proses pembakaran pada silinder. Pada dasarnya terdapat 4 tingkatan untukklasifikasi API Service pada mesin 2 langkah yaitu TA, TB, TC dan TD.
Namun perkembangan terakhir hanya satu yang masih digunakan dan dianjurkan oleh pabrikan yaitu API Service TC agar dapat mengatasi problem macetnya ring dan lecetnya silinder. Untuk memenuhi perkembangan tersebut maka Liger Lubricant mengeluarkan produk pelumas untuk mesin 2T langkah yakni Liger DURROW 2T.
* Klasifikasi JASO ( Japanese Automobile Standard Organization).
Spesifikasi untuk JASO dibedakan antara jenis kendaraan 2 langkah dan 4 langkah. Terdapat 3 tingkat performance untuk pelumas mesin 2T langkah antara lain FA, FBdan FC sedangkan untuk mesin 4 langkah terdapat 2 tingkatan yaitu MA dan MB. Pada awalnya semua mesin 4 langkah menggunakan pelumas dengan JASO MA , seiring dengan kebijakan ekonomis bahan bakar menyebabkan pelumas harus mengandung aditif friction modifier. Dengan adanya aditif ini menyebabkan kopling pada sepeda motor yang menggunakan jenis kopling basah sering menjadi slip dan pada akhirnya menyebabkan motor kehilangan tenaga. Karena itulah untuk memenuhi kebutuhan mesin yang menggunakan kopling basah maka JASO menetapkan spesifikasi khusus yaitu JASO MB.
Produk Liger Lubricants yang memenuhi persyaratan JASO di atas adalah sbb :
* Liger BLAXTER 4T 20w-50 = JASO MA
* Liger Stiron for MATIC 10w-40 = JASO MB
* Liger Stiron 4T 10w-40 = JASO MA
* Liger BLAXTER 20w-50 ( PCMO ) = JASO MA
* Klasifikasi SAE ( Society of Automotive Engineers, Inc. )
SAE adalah kode tingkat kekentalan oli dengan standarisasi internasional. Contoh :SAE 10w-40 angka menandakan tingkat kekentalan oli tersebut. Makin besar angkanya berarti semakin kental olinya. Huruf W sendiri artinya "Winter", artinya oli tersebut memiliki angka kekentalan 10 pada suhu dingin, dan angka 40 pada suhu panas. Oli yang memiliki dua angka kekentalan disebut multigrade. Sedang yang satu angka disebut singlegrade atau monograde. Misalnya LIGER STIRON MATIC 10w-40 artinya memiliki tingkat kekentalan ganda (10 pada suhu dingin, dan 40 pada suhu panas).
Pada intinya, PT. Liger Gemilang Nusantaraberusaha terus mengikuti tuntutan kebutuhan pasar dan kemajuan teknologi agar nantinya juga bisa menjaga kualitas produk pelumas Liger Lubricants sehingga memberi kepuasan kepada konsumen. Diharapkan ulasan pedoman di atas juga dapat memberi pemahaman yang lebih baik tentang aplikasi maupun spesifikasi dari produk-produk pelumas dan dapat membantu para konsumen dalam memilih pelumas yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan mesin.

Mengenal kode SAE

Pengertian SAE


Oli mesin mempunyai fungsi dasar sebagai pelumas dan juga sebagai pendingin serta pembersih mesin. Pelumas yang baik harus bisa membuat kinerja mesin lebih ringan dan bertugas sebagai pelindung komponen metal didalam mesin dari friksi akibat gesekan antar logam.


Dari bahan dasarnya, oli mesin yang umum beredar terbagi 2 jenis, yaitu :


1.Oli Mineral (Base Oil) :Diperoleh dari hasil tambang minyak bumi yang diolah menjadi oli dan ditambah bahan aditif untuk menambah mutu pelumas menjadi lebih baik.


2.Oli Sintetis (Synthetic Oil): Oli Sintetis terdiri atas Polyalphaolifins senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.


Karakteristik Kekentalan / SAE Oli

Untuk menandai kekentalan oli, biasanya digunakan istilah atau kode huruf SAE yang diikuti dengan angka. SAE (Society of Automotive Engineer) yang mirip lembaga standarisasi seperti ISO, DIN atau JIS, yang mengkhususkan diri di bidang otomotif. Angka di belakang huruf SAE inilah yang menunjukkan tingkat kekentalannya (viskositas).

Viscositas adalah kemampuan laju cairan pelumas. Viscositas index atau sering diartikan kemampuan cairan mempertahankan kekentalannya terhadaptemperature kerja mesin. Semakin tinggi angkanya, semakin kental pelumas tersebut.


Beberapa hal yang perlu diketahui dan dimengerti tentang kekentalan / SAE oli mesin adalah :


1.Kekentalan / SAE suatu oli mesin tidak bisa dijadikan ukuran kualitas oli, tetapi lebih berkaitan pada kemampuan oli tersebut dalam beradaptasi pada suhu rendah dan tinggi. Tingkat SAE hanyalah sebagai pembeda atau kelas-kelas suatu olimesin berdasarkan tingkat sifat kekentalannya, jadi SAE rendah (oli encer) tidak identik dengan mutu yg lebih baik dibandingkan oli dengan angka SAE yang tinggi (oli kental).


2.Pahami Kode SAE oli, misalnya SAE 20W-50, makna dibalik kode ini berarti, suatu oli yg memiliki kemampuan yang telah lulus uji dengan distarter pada suhu (minus) -10 C dan bisa dialirkan di dalam mesin sampai suhu -20 C dan memiliki minimum kekentalan tertentu pada suhu tinggi 150 C (HTHS). Oli jenis ini relative kurang efisien dalam pemakaian BBM namun sangat baik digunakan untuk mesin.

Untuk SAE 10W40 , lulus uji sampai – 30 . Semakin kecil angka SAE dengan huruf W semakin dingin suhu ujinya, begitu seterusnya.Huruf W di belakang angka 10 merupakan singkatan kata winter (musim dingin). Maksudnya, pelumas mempunyai tingkat kekentalan sama dengan SAE 10 pada saat suhu udara dingin dan SAE 40 ketika udara panas.


3.Kekentalan / SAE bukanlah satu-satunya hal yang mendukung kinerja dan perawatan mesin, akan tetapi kualitas kadar kandungan additif pada oli tersebutlah yang lebih menentukan baik tidaknya untuk perawatan mesin.

Tingkat kwalitas dari pelumas mempunyai satuan sendiri yaitu API (American Petroleum Institute).


Untuk kendaraan bermesin bensin, pelumas bisanya menggunakan kode yang berawalan huruf S (kependekan dari kata Spark yang berarti percikan api), contohnya seperti kode SA, SB, SC, SD, SE dan SF.


Pada kendaraan mesin diesel, kode mutu pelumas mesinnya diawali huruf C (kependekan dari kata compression, yang mana sifat pembakaran dalam diesel terjadi karena adanya tekanan udara sangat tinggi), contohnya kode huruf CA, CB,CC, dan CD.


Untuk memilih tingkat kekentalan oli mesin itu sebaiknya tetap mengacu pada rekomendasi pabrikan dari kendaraan yang dipakainya dan perhatikan tingkat mutu kualitas oli yang akan dipakai.sehingga kinerja maksimal untuk mesin dapat lebih optimal

Minggu, 14 Juli 2013

Fungsi Oli/Pelumas

Fungsi utama pelumas dalam melayani mesin meliputi hal berikut :
1. Mengendalikan Gesekan
Gesekan pada komponen-komponen yang bekerja pada sistem pelumasan akan menimbulkan panas, sehingga dapat memicu timbulnya keausan yang berlebih. Seperti diketahui, pelumas dapat bekerja dalam tiga daerah pelumasan, yaitu pelumasan batas, pelumasan selaput fluida, dan pelumasan hidrodinamika. Dimana viskositas merupakan sifat yang langsung memberi pengaruh pada gesekan. Semua bentuk panas yang timbul pada bantalan hasil gesekan harus dihilangkan pada saat sistem itu telah mencapai suhu operasi yang stabil.
2. Mengendalikan Suhu
Dalam mengendalikan suhu, sistem temperatur pelumas secara langsung menyesuaikan dan bereaksi pada suhu komponen yang memanas akibat bekerja satu sama lain. Ketika terjadi hubungan antara logam dengan logam, banyak panas yang diserap, sehingga pelumas berperan sangat penting membantu proses penyerapan panas dengan cara mentransfer permukaan yang mempunyai suhu tinggi dan memindahkannya ke media lain yang suhunya lebih rendah. Tugas ini memerlukan sirkulasi pelumas dalam jumlah banyak dan konstan.
3. Mengendalikan Korosi
Tingkat perlindungan korosi yang diberikan tergantung pada lingkungan di tempat permukaan logam yang dilumasi itu bekerja. Jikamesin itu bekerja di dalam ruangan dengan kondisi kelembaban yang rendah dan tidak ada kontaminasi dari bahan yang korosif, kemungkinan tidak terjadi korosi. Adanya kontaminasi yang korosif pada operasi mesin, membuat upaya mengendalikan korosi menjadi lebih sulit. Sehubungan dengan itu, pelumas yang digunakan dalam mesin harus memberi kemampuan perlindungan korosi dalam tingkat yang sangat tinggi. Yang perlu dipertimbangkan dalam mengatasi korosi pada mesin yang bekerja pada lingkungan yang korosif di udara terbuka adalah pengaruh kontaminasi terhadap sifat pelumas itu sendiri. Kemampuan pelumas untuk mengendalikan korosi adalah langsung berhubungan dengan ketebalan selaput pelumas yang tetap ada pada permukaan logam dan komposisi kimia pelumas. Bahan yang biasanya digunakan untuk aditif penghindar korosi adalahsurfaktan.
4. Mengendalikan Keausan
Keausan yang terjadi pada sistem pelumasan disebabkan oleh 3 (tiga) hal, yaitu abrasi, korosi, dan kontak antara logam dengan logam. Keausanabrasi biasanya disebabkan oleh partikel padat yang masuk ke lokasi pelumas itu berada. Bentuk keauasan abrasi adalah torehan (scoring) dan garukan (starching). Keausan yang diakibatkan karena korosi umumnya disebabkanoleh produk oksidasi pelumas. Pemrosesan yang lebih sempurna dengan menambahkan aditif penghindar oksidasi dapat mengurangi terjadinya kerusakan pelumas. Keausan juga disebabkan oleh terjadinya kontak antara logam dan logam yang merupakan hasil rusaknya selaput pelumas. Singkatnya, sesuatu yang menyebabkan permukaan logam yang dilumasi saling mendekat sehingga terjadi kontak antara satu permukaan dengan permukaan lainnya menyebabkan timbulnya keausan.
5. Mengisolasi Listrik
Pada beberapa penggunaan khusus, pelumas dituntut untuk bersifat sebagai isolator listrik. Untuk tetap mendapatkan nilai isolasi maksimal,pelumas harus dijaga tetap bersih dan bebas air. Pelumas harus tidak mengandung aditif yang menimbulkan proses elektrolisis jika terkena sejumlah air.
6. Meredam Kejutan
Fungsi dari pelumas sebagai fluida peredam kejutan dilakukan dengan 2 (dua) cara. Pertama, yang sangat dikenal adalah memindahkan tenagamekanik ke tenaga fluida seperti dalam peredam kejut otomotif (shock absorbser). Dalam hal ini, vibrasi atau osilasi tubuh kendaraan menyebabkan piston yang berada di dalam silinder fluida yang tetutup bergerak naik turun. Fluida bergerak mengalir dari sisi piston ke sisi yang melewati suatu celah dengan menghilangkan tenaga mekanik melalui gesekanfluida. Untuk itu, biasanya digunakan pelumas dengan indeks viskositas yang tinggi. Mekanisme kedua yang berperan dalam meredamkejutan fungsi pelumas adalah perubahan viskositas terhadap tekanan.
7. Pembersih Kotoran
Pelumas disebut sebagai pembersih atau pembilas kotoran yang masuk di dalam sistem karena adanya partikel padat yang terperangkap diantara permukaan logam yang dilumasi. Hal inibenar-benar terjadi pada jenis mesin internal-combution, dimana aditif detergen-dispersan digunakan untuk melumatkan lumpur dan membawanya dari karter ke saringan yang dirancang untuk menepis partikel padat yang dapat menimbulkan keausan.
8. Memindahkan Tenaga
Salah satu peningkatan fungsi pelumas modern adalah media hidrolik. Peralatan otomatis pada kendaraan merupakan salah satu contoh meningkatnya kompleksitas persyaratan pelayanan pelumas. Pelumas ini menunjukan penggunaan terbesar fluida pemindah tenaga (power-transmission fluids), menjadi suatu kebutuhan yang utama untuk menggunakan pelumas yang baik, dan sifat-sifat hidrolik merupakan hal yang juga harus dipertimbangkan.
9. Membentuk Sekat
Minyak Pelumas sendiri bersifat sebagai sekat, yaitu pelumas yang tinggi viskositasnya akan berfungsi sebagai sekat dari celah yang lebih lebar. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mesin yang sudah tua menggunakan pelumas mesin yang memiliki viskositas lebih tinggi dari normalnya. Hal ini disebabkan jarak bebas atau clearance mesin tua lebih lebar dari mesin yang baru.

Sabtu, 13 Juli 2013

Daftar Bengkel Liger

Bengkel yang sudah bergabung bersama Ligerlube Palabuhanratu
* Rido Motor Cigadog
* Irwan Motor Pasir baru
* Berkah Motor Cibangbang
* Ari Motor Citis
* Boeng Motor Perempatan Cisolok
* Andra Motor Terminal Cisolok
* Cs Motor Cisolok Depan Bank BPR
* Bintang 5 Motor Kr.Hawu depan SMPN 1 Cisolok
* Pesat Jaya Motor Simpang Ganesa
* Keysha Motor Simpang Ganesa
* Ws Ayub Motor Ganesa
* Emon Cz Motor Cikelat
* Remaja Motor Cikelat
* Bayu Motor Ciodeng
* Talaga Motor Talaga dan Cicadas
* SB Motor Kr.papak Cimaja 2
* Ayung Motor Cimaja-Ajid
* Hikmah Motor Cimaja-Asem
* Fauzan Motor Gadog Sahabat
* Billa Motor Gadog Jaipong
* Rista Motor Gadog
* Rio Motor Sukawayana
* Sukasari Motor Cikakak
* Rudi Motor Pasir Badak
* Dj Motor Cileungsing
* Ade Motor Cileungsing
* Elsa Motor Citepus
* Fadilah Motor Gn.Butak
* Endang Motor Cimanggu
* Anisa Motor Cijambe
* Setia Motor Palabuhan Ratu
* Lugina Motor Bagbagan
* CmZ Motor Kertajaya
* Rama Motor Kertajaya
* Suresih Motor Cigaru
* Ayu Motor Cigaru
Produk Liger tersedia di bengkel tersebut dan Dijamin keaslianya